google adsense

Pages

Jumat, 30 April 2010

polapikir radikalku (gelapnya emansipasi, merampas identitas kaum wanita)

Disetiap kesendirian manusia memiliki batasan lebih untuk melihat segalanya. dan disinilah tahta kekuasaan dalam batasan waktu untuk menata kembali polapikir lalu menatap alur kehidupan dan mengungkap kebusukan yang selalu dianggap sebagai suatu kelayakan.

Dulu opiniku slalu kutuangkan lewat goresan pena, mengenai konspirasi hitam dibalik emansipasi ada suatu kebusukan tersembunyi didalamnya.

Sayangnya kartini dijadikan kambing hitam dan pergerakan pemikirannya menjadi bumerang bagi kelangsungan kaumnya sendiri, hal yang awalnya bertujuan untuk memberi hak yang sama sebagai manusia tapi setelah kepergiannya menjadi perjuangan hak yang membabi buta hingga melanggar kodrat sebagai wanita.

Dalam kesatuan sebagai manisnya dunia, pria & wanita menuntut ilmu bersama dan apa-apa yang dipelajari pria maka wanita memiliki hak yang sama untuk memperolehnya tapi ada suatu kejanggalan ketika wanita ditarik oleh kodratnya dan ilmu yang dipelajari tidak bisa memberikan apapun terhadap keadaan yang kelak akan menyadarkan statusnya lalu kemanakah identitas kegunaan ilmu yang telah menyita begitu banyak waktunya.

Emansipasi modern telah bergerak yang memberi begitu banyak peluang kepada wanita untuk turut serta menghidupi kebutuhan keluarga tapi bukan sebagai subject kebanyakan dari mereka menjadi object yang mempertontonkan lekukan tubuh bahkan tak jarang polos tanpa batasan malu, menggunakan busana hasil rancangan pria yang nota bene senang melihat bagian2 tubuh wanita, memamerkan dengan bangga foto2nya yang berpakaian menantang hasrat nafsu lawan jenis bahkan tak jarang dengan bangganya memasang foto bersama orang yang belum tentu suaminya untuk dipamerkan khalayak umum. Ya teriakan parau yang menuntut emasipasi hanya untuk mengorbitkan kaumnya sendiri sebagai object derita...dan mereka menamakan ini sebagai kemajuan...coba kamu lihat dimana sisi modernnya ???

Ya, sebagian dari kaum wanita telah dibutakan oLeh kata persamaan hak, pria tetap sebagai pria ( walau tak jarang ada yang membanci ) dan wanita juga memiliki status yang sama sebagai pria lalu kemanakah status sebenarnya sebagai wanita?

Emansipasi telah merusak identitas sebagai wanita secara keseluruhan, dalam ruang lingkup kebebasan menuntut hak yang sama dengan pria namun mereka bungkam ketika hak sebagai wanita tercabut, keserakahan yang dicampur dalam persamaan hak dan itulah makna emansipasi di masa ini.

Tak jarang beberapa aspek yang ditinggalkan wanita dalam kebutaannya telah dimonopoli kaum pria, dan sebagai contoh untuk urusan desain pakaian dalam, pria lebih mengerti dari wanita dan kaum wanita kembali sebagai object pengguna, bahkan di jalanan kebanyakan juru masak didominasi oleh pria, itu masih di jalanan blum di hotel bintang 5 dan dimana wanitanya, hehehe menyedihkan memang mereka hanya sebagai pelayan atau kasir. belum lagi dibidang kedokteran, yang terkadang dokter genekolognya seorang pria dan wanitanya cuma perawat,dengan lain kata wanita dibentuk sebagai siklus akhir sebuah produksi ( satu hal yang perlu diketahui ini bukan kecemburuan gender tapi lebih kepada hal yang seharusnya bisa ditangani wanita ).

Benar adanya emansipasi cuma alat perbudakan yang dikemas secara menarik untuk menutup mata sebagian besar wanita. dengan segala waktu yang telah terbuang demi ilmu yang sama dengan pria tak ada yang bisa menutup kemungkinan bagi dirinya untuk meninggalkan tanggung jawab sebagai ibu dan menyerahkan anak dalam asuhan pembantu.

Semoga dalam penyampaian ku tentang kebusukan emansipasi terdapat kesalahan dan kemampuan untuk melihat tragedi kedepan, satu hal yang akan menguji pandanganku sebagai pria dan tentunya untuk kamu para wanita. Kalian bukanlah fotocopy kartini itulah yang perlu kutegaskan dalam penyampaian ini.

Semoga hari peringatan kelahiran pahlawan revolusi wanita kemarin bukan sekedar peringatan clasic tanpa penghayatan arti & kodrat wanita.

BAIK BURUKNYA SUATU BANGSA DITENTUKAN PADA BAIK BURUKNYA RAKYAT WANITA.

0 komentar:

Posting Komentar

klik aja deh