google adsense

Pages

Kamis, 29 April 2010

Renungan

KISAH SI POHON APEL
Pada suatu masa hiduplah Seorang anak bernama Zaki yang setiap hari bermain bersama pohon Apel. Bahkan saking akrabnya antara Zaki dengan si Pohon Apel, keduanya sulit untuk dipisahkan. Sehari saja Zaki tidak kesana maka si Pohon Apel akan bertanya-tanya “ kemanakah engkau Zaki sayang ? “
“ Datanglah kemari, berayun-ayunlah didahanku yang kokoh, petiklah buahku untuk kau makan, bernaunglah dekatku agar kau nyaman”.Begitu pula keadaan Zaki, sehari saja Zaki tidak dapat datang kesana Ia akan kelihatan sangat gelisah. Zaki merindukan belaian Pohon Apel, apapun masalahnya Zaki akan mengadukannya pada Si Pohon Apel, hatinya merasa tentram bila semua masalahnya sudah dia utarakan.
Kini Zaki telah beranjak dewasa, Iapun sudah lama tidak bermain-main lagi bersama Pohon Apel karena Zaki merasa malu untuk bermain-main lagi.
Suatu ketika Zaki mendatangi Pohon Apel, Pohon Apelpun sangat gembira melihat sahabat kecilnya yang sudah dewasa mendatanginya . Pohon Apelpun bertanya

* Pohon Apel: “ Wahai Zaki sayang,.. kemana saja kamu selama ini Aku amat merindukanmu, Apa yang membuatmu datang kemari..?”..
* Zaki : “ Aku datang kemari karena aku punya masalah, Aku malu tidak punya sepeda seperti kawan-kawanku, Aku tidak punya uang Untuk membelinya.”
* Pohon Apel: “ Jika semua itu membuatmu malu Zakiku, petiklah semua buahku Untuk kau jual, lalu belilah sepeda agar kau tak malu lagi. “
* Setelah Zaki punya sepeda, Ia tidak pernah lagi datang kepada si Pohon Apel.Zaki melupakan si Pohon Apel. Beberapa tahun kemudian Zaki datang lagi kepada si Pohon Apel , Pohon Apelpun bertanya lagi : Pohon Apel: “ Ada masalah apa lagi sayang,? Aku setiap hari memikirkan-mu, aku tidak pernah Lupa mendo’akanmu.”
* Zaki : “ Umurku sudah cukup, aku ingin kawin dengan wanita idamanku, namun aku tidak punya uang untuk itu semua.”
* Pohon Apel: “ Kalau semua itu akan membuatmu bahagia Zaki-ku sayang,Potonglah ranting dan Cabangku yang besar ini untuk kau jual, lalu gunakanlah uangnya untuk keperluan Mu. “
* Zakipun menghilang setelah ia kawin, bahkan sudah punya anak . Selang beberapa tahun kemudian Zakipun muncul lagi kehadapan Si Pohon Apel Pohon Apel: “ Duhai belahan jiwaku, apalagi yang membuatmu begitu gelisah..?, Kini aku sudah Tidak punya buah lagi untuk kau jual, ranting dan dahan-kupun sudah kau tebang.”
* Zaki : “ Aku malu pada istri dan anakku, karena selama ini aku tidak mampu membuatkan Mereka sebuah rumah untuk bernaung.”
* Pohon Apel: “ Zaki-ku sayang, Aku sudah tidak punya apa-apalagi untu kau jual, hanya batangku Yang masih tersisa, namun tebanglah batangku ini jika semua ini membuatmu bahagia bersama istri dan anakmu.”
* Begitulah Zaki setelah semua masalahnya terpenuhi ia tidak pernah datang lagi kepada Si Pohon Apel. Hingga suatu ketika Zaki telah Tua, dan teringat kepada Si Pohon Apel. Pohon Apel: “ Sayang,. Kenapa kamu baru datang kemari , Aku sangat kesepian disini hanya Akarku yang masih tersisa, kenapa engkau menagis..? “
* Zaki : “ Aku telah tua, aku telah letih dengan dunia, aku ingin istirahat.”
* Pohon Apel: “ Mari kemarilah sayang ,tidurlah dalam dekapan akar-akarku,karena akar pohon Apel amat nyaman untuk Istirahat.”


SIAPAKAH SI POHON APEL ?..
TERNYATA IA ADALAH ORANG TUA KITA YANG TELAH KITA TELANTARKAN SELAMA INI. APAPUN YANG KITA MINTA AKAN DIPENUHINYA, WALAUPUN BELIAU HARUS MENDERITA
MOHON AMPUN LAH KEPADA BELIAU JIKA BELIAU MASIH HIDUP
JANGAN BIARKAN MEREKA MENDERITA,
CINTA MEREKA TAKKAN LAPUK OLEH ZAMAN

Submit by :http://www.kumpulancara.com
JADILAH ORANG YANG BERGUNA, BAHAGIKANLAH ORANGTUA ANDA

0 komentar:

Posting Komentar

klik aja deh